Wednesday, January 22, 2014

Bella is my 1st DAP

Dari 'Sentul' lanjut ke Maldives.

Di suatu pagi hari libur di awal tahun yg baru lalu, gue BB Bella. Katanya dia sedang berada di Maldives, sendirian, sebab tiba-tiba pacarnya pulang dulu'an ada urusan bisnis. Kesempatan ini nggak gue sia-siakan, ambil paspor dan langsung ke bandara hari itu juga penerbangan ke sana. Gue kabarin dia via BB, begitu gue sampai dermaga jembatan ke arah kamar-villa tempatnya menginap. Tak lama tampak Bella keluar dari villa sambil berlari-lari kecil menyambut gue dengan senyum gembira, peluk hangat dan kecup mesra. Ini sungguh momen when money can't buy...

Bergandengan kami memasuki villa – hanya beberapa menit saja gue merasa bener-bener fall-in-love – gue terkejut ternyata di dalam villa ada seorang pria tegap, kulit hitam (negro) 'bro! Bella nggak sendirian... ini nih yg bikin “rese”. Sifat ramah Bella kepada para pria. Masih dengan senyum manis, Bella memperkenalkan gue dengan Rico, pria tsb, pelancong dari Los Angeles. Dalam benak gue langsung terbayang menu gang bang and double penetration ntar mid-night show. Only love? Never! Bella is still the ultimate love-and-lust blended.

Malam itu sudah sekitar jam 11 waktu setempat, setelah kami bertiga late dinner , Rico mulai mencumbui Bella yg matanya sesekali flirting ke arah gue sambil tersenyum. Awalnya gue melongo saja.... sampai ketika Bella meng-oral Rico, kepala bawah gue tahu-tahu terbangun, setengah sadar gue menanggalkan celana dan 'mengacungkan' penis ke arah Bella. Namun Rico sigap menyetubuhi Bella dan gue hanya bisa mengocok-ngocok sendiri. Beberapa saat mereka berganti posisi dimana Bella on-top Rico. Sebentar Bella asik menunggangi Rico, gue mulai masuk dari belakang. Uuggh, meskipun sudah sering dianal, tetap saja terasa ketat lubang pantat Bella, saat perlahan penis gue yg kenceng bukan kepalang mulai memasukinya. Double penetration. Yeah...

Ampyun nikmatnya sayang-disayang, 2-3 menit menggenjot anal Bella gue sudah merasa mau ngecrot, maka buru-buru gue tarik dan sudahin dulu. Rico lalu mengambil kesempatan itu untuk mengubah posisi. Dia membaringkan Bella telentang mengangkang lalu menusukkan penis hitamnya yang gedee ke lubang pantat Bella. Anjrit, kali ini gue ngga dikasih kesempatan untuk molos. Gue sodorin saja penis gue ke arah senyum Bella yang sangat mengerti untuk menjilati dan mengocok-ngocok punyaku. Sementara itu Rico malah makin ganas menggenjot anal Bella sehingga dia meringis menyudahi oral-annya atasku, tangannya berpindah menggesek-gesek klitoris berpiercing-nya sendiri, untuk mengimbangi gocokan di-analnya dan menikmati sensasi orgasme....

Bella orgasme. Rico masih belum terpuaskan, dia mencabut penisnya bermaksud mau ganti posisi. Namun buru-buru Bella menghindar, malah menghampiriku, meminta gue terlentang lalu... yesss, she was riding me on-top with her anal, face-to-face! Hua ha ha, kali ini Rico yg nggak kebagian celah... gue pikir begitu. Gue tiduran dan Bella di-atas berhadap-hadapan, asik menggenjot gue dengan pantatnya, sampai gue ngerasa ada sesuatu yg menyentuh , menempel batang gue. Astaga! Rico tengah berupaya memasuki anal Bella dari belakang. DAP. Double anal penetration.


Ini pengalaman pertama gue melakukan DAP. Tapi gue yakin bukan yg pertama untuk Rico maupun Bella. Nikmatnya nggak enak 'bro. Celah sempit begitu dijejali dua benda besar sehingga sulit sekali untuk gesek-gesek. Belum lagi psikologis dimana penis kita nempel dengan penis cowok lain, jijik juga. Lalu potensi robek otot anal si cewek. Kasi'an 'kan. Gue jadi seperti nggak bisa ngapa-ngapain diam saja tertindih Bella dan Rico terus saja menerabas genjot-anal Bella, lama-kelamaan penis gue malah jadi berkurang kekerasannya, sementara anal Bella kontraksi dan melenguh tanda dia mengalami orgasmenya yang kedua....

Rico mengejang indikasi ejakulasi menjelang. Dia mencabut penisnya, Bella pun ikut melepaskan analnya dari atas gue, lalu mengocok Rico yang sekejap kemudian menyemburkan spermanya. Bella tertawa lalu menelan semuanya itu sambil terus menghisapi kepala penisnya bahkan meremas biji zakar Rico seakan-akan ingin menghabisi semua cairan kental nafsunya itu sampai ke sumbernya! Pemandangan itu membuat batang gue mengeras 150%. “Your turn...” sahut Bella menoleh ke arah gue, menghampiri penis gue hendak meng-oralnya. Gue bengong beberapa detik saja nikmat Bella menghisapi penis gue, entah kenapa lalu gue refleks mundur melepaskan oral-an Bella itu. Padahal gue masih ngaceng kenceng. “I love you...” gue berbisik. “Oh Really?” Bella balik bertanya sambil kembali membetot penisku, mengulum menjilatinya sambil matanya terus menatapku. Gue salting salah-tingkah. Kalo gue ngecret artinya gue cuma napsu doang. Kalo cinta gue mesti bisa tahan napsu (air mani) gue. Gue nggak tahu apakah Bella menganggap kalo gue ejakulasi itu bukti bahwa gue cinta sama dia? Gue rasa nggak. Sudah banyak cowok nge-cret-tin dia dan itu cuma napsu bukan cinta....

Kembali gue mundur. Meskipun kepala bawah masih tegap, namun kepala atas yang pegang kendali. Gue harus “tampil beda”. Kalo nggak begitu, apa bedanya gue dengan para pejantan lainnya? Gue pakai kembali celana dan baju. Ternyata Bella cukup respek dan mengerti 'perasaan' gue itu. Dia pun mengakhiri acara gang-bang itu dengan skor Bella keluar 2x, Rico 1x dan gue nihil! Tapi nggak apa-apa. Dengan begitu gue telah menyampaikan maksud gue: gue suka Bella (cinta?) , menikmati hal-hal bersama-sama tanpa harus memuaskan napsu sendiri. Beda dengan Rico misalnya, yang penting napsunya tersalurkan.

Terbukti besok pagi Rico begitu saja pergi meninggalkan kami berdua dengan alasan klasik: ada urusan bisnis mendadak. Ha ha. Kalo gue justru mengesampingkan urusan bisnis demi bisa bersama-sama dengan Bella. Luve: lusty-love. Kalau sikap seperti Rico itu Lost : loving lust.... * Bersambung*


No comments:

Post a Comment