Di suatu pagi hari libur di awal tahun yg baru lalu, gue BB Bella. Katanya dia sedang berada di Maldives, sendirian, sebab tiba-tiba pacarnya pulang dulu'an ada urusan bisnis. Kesempatan ini nggak gue sia-siakan, ambil paspor dan langsung ke bandara hari itu juga penerbangan ke sana. Gue kabarin dia via BB, begitu gue sampai dermaga jembatan ke arah kamar-villa tempatnya menginap. Tak lama tampak Bella keluar dari villa sambil berlari-lari kecil menyambut gue dengan senyum gembira, peluk hangat dan kecup mesra. Ini sungguh momen when money can't buy...
Bergandengan kami memasuki
villa – hanya beberapa menit saja gue merasa bener-bener
fall-in-love – gue terkejut ternyata di dalam villa ada
seorang pria tegap, kulit hitam (negro) 'bro! Bella nggak
sendirian... ini nih yg bikin “rese”. Sifat ramah Bella kepada
para pria. Masih dengan senyum manis, Bella memperkenalkan gue dengan
Rico, pria tsb, pelancong dari Los Angeles. Dalam benak gue langsung
terbayang menu gang bang and double penetration ntar mid-night
show. Only love? Never! Bella is still the ultimate love-and-lust
blended.
Malam itu sudah sekitar
jam 11 waktu setempat, setelah kami bertiga late dinner , Rico
mulai mencumbui Bella yg matanya sesekali flirting ke arah gue
sambil tersenyum. Awalnya gue melongo saja.... sampai ketika Bella
meng-oral Rico, kepala bawah gue tahu-tahu terbangun, setengah sadar
gue menanggalkan celana dan 'mengacungkan' penis ke arah Bella. Namun
Rico sigap menyetubuhi Bella dan gue hanya bisa mengocok-ngocok
sendiri. Beberapa saat mereka berganti posisi dimana Bella on-top
Rico. Sebentar Bella asik menunggangi Rico, gue mulai masuk dari
belakang. Uuggh, meskipun sudah sering dianal, tetap saja terasa
ketat lubang pantat Bella, saat perlahan penis gue yg kenceng bukan
kepalang mulai memasukinya. Double penetration. Yeah...
Ampyun nikmatnya
sayang-disayang, 2-3 menit menggenjot anal Bella gue sudah merasa mau
ngecrot, maka buru-buru gue tarik dan sudahin dulu. Rico lalu
mengambil kesempatan itu untuk mengubah posisi. Dia membaringkan
Bella telentang mengangkang lalu menusukkan penis hitamnya yang gedee
ke lubang pantat Bella. Anjrit, kali ini gue ngga dikasih kesempatan
untuk molos. Gue sodorin saja penis gue ke arah senyum Bella yang
sangat mengerti untuk menjilati dan mengocok-ngocok punyaku.
Sementara itu Rico malah makin ganas menggenjot anal Bella sehingga
dia meringis menyudahi oral-annya atasku, tangannya berpindah
menggesek-gesek klitoris berpiercing-nya sendiri, untuk mengimbangi
gocokan di-analnya dan menikmati sensasi orgasme....
Bella orgasme. Rico masih
belum terpuaskan, dia mencabut penisnya bermaksud mau ganti posisi.
Namun buru-buru Bella menghindar, malah menghampiriku, meminta gue
terlentang lalu... yesss, she was riding me on-top with her anal,
face-to-face! Hua ha ha, kali ini Rico yg nggak kebagian celah...
gue pikir begitu. Gue tiduran dan Bella di-atas berhadap-hadapan,
asik menggenjot gue dengan pantatnya, sampai gue ngerasa ada sesuatu
yg menyentuh , menempel batang gue. Astaga! Rico tengah berupaya
memasuki anal Bella dari belakang. DAP. Double anal penetration.
Ini pengalaman pertama gue
melakukan DAP. Tapi gue yakin bukan yg pertama untuk Rico maupun
Bella. Nikmatnya nggak enak 'bro. Celah sempit begitu dijejali dua
benda besar sehingga sulit sekali untuk gesek-gesek. Belum lagi
psikologis dimana penis kita nempel dengan penis cowok lain, jijik
juga. Lalu potensi robek otot anal si cewek. Kasi'an 'kan. Gue jadi
seperti nggak bisa ngapa-ngapain diam saja tertindih Bella dan Rico
terus saja menerabas genjot-anal Bella, lama-kelamaan penis gue malah
jadi berkurang kekerasannya, sementara anal Bella kontraksi dan
melenguh tanda dia mengalami orgasmenya yang kedua....
Rico mengejang indikasi
ejakulasi menjelang. Dia mencabut penisnya, Bella pun ikut melepaskan
analnya dari atas gue, lalu mengocok Rico yang sekejap kemudian
menyemburkan spermanya. Bella tertawa lalu menelan semuanya itu
sambil terus menghisapi kepala penisnya bahkan meremas biji zakar
Rico seakan-akan ingin menghabisi semua cairan kental nafsunya itu
sampai ke sumbernya! Pemandangan itu membuat batang gue mengeras
150%. “Your turn...” sahut Bella menoleh ke arah gue,
menghampiri penis gue hendak meng-oralnya. Gue bengong beberapa detik
saja nikmat Bella menghisapi penis gue, entah kenapa lalu gue refleks
mundur melepaskan oral-an Bella itu. Padahal gue masih ngaceng
kenceng. “I love you...” gue berbisik. “Oh Really?” Bella
balik bertanya sambil kembali membetot penisku, mengulum menjilatinya
sambil matanya terus menatapku. Gue salting salah-tingkah. Kalo gue
ngecret artinya gue cuma napsu doang. Kalo cinta gue mesti bisa tahan
napsu (air mani) gue. Gue nggak tahu apakah Bella menganggap kalo gue
ejakulasi itu bukti bahwa gue cinta sama dia? Gue rasa nggak. Sudah
banyak cowok nge-cret-tin dia dan itu cuma napsu bukan cinta....
Kembali gue mundur.
Meskipun kepala bawah masih tegap, namun kepala atas yang pegang
kendali. Gue harus “tampil beda”. Kalo nggak begitu, apa bedanya
gue dengan para pejantan lainnya? Gue pakai kembali celana dan baju.
Ternyata Bella cukup respek dan mengerti 'perasaan' gue itu. Dia pun
mengakhiri acara gang-bang itu dengan skor Bella keluar 2x, Rico 1x
dan gue nihil! Tapi nggak apa-apa. Dengan begitu gue telah
menyampaikan maksud gue: gue suka Bella (cinta?) , menikmati hal-hal
bersama-sama tanpa harus memuaskan napsu sendiri. Beda dengan Rico
misalnya, yang penting napsunya tersalurkan.
Terbukti besok pagi Rico
begitu saja pergi meninggalkan kami berdua dengan alasan klasik: ada
urusan bisnis mendadak. Ha ha. Kalo gue justru mengesampingkan urusan
bisnis demi bisa bersama-sama dengan Bella. Luve: lusty-love.
Kalau sikap seperti Rico itu Lost : loving lust.... * Bersambung*
No comments:
Post a Comment